Makalah Sistem Telekomunikasi
Teknologi Cloud computing dalam Bidang Telekomunikasi
Oleh:
Roslidia Anggreani
S1 Informatika
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi sekarang semakin pesat. Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan akan data merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan. Di era sekarang semua hasil kerja hampir berupa data baik yang nyata maupun data digital. Data digital merupakan kumpulan kode yang dapat dibaca oleh komputer atau olah data. Semakin kesini data digital bertambah banyak dan mempunyai ukuran yang terbatas.
Kelebihan data digital yaitu dapat dipakai terus menerus tanpa mengalami perusakan atau mempunyai kualitas yang sama dibanding data nyata. Data digital dapat digunakan lagi jika disimpan pada alat penyimpanan atau storage. Tetapi dibalik kelebihan tersebut diatas data digital mempunyai kekurangan yaitu keterbatasan ukuran dimana data digital harus memiliki ukuran yang jumlahnya sama dengan data yang akan disimpan. Jika data dari dulu sampai sekarang disimpan akan terus menumpuk akibat dari banyaknya tugas. Biasanyaa solusi yang diambil adalah penghapusan data yang lama atau penambahan storage. Memang untuk penambahan storage dapat menyelamatkan memori yang sudah penuh tetapi jika tiap penuh harus penambahan memori secara eksternal maka akan menambah jumlah limbah dan biaya yang besar.
Untuk solusi permasalahan tersebut sudah mulai dicetus oleh John McCarthy pada tahun 1960an akan tetapi pada waktu itu masih sulit untuk mewujudkan pemecahan ini. Dengan perkembangan teknologi dan dunia maya yang cepat jawaban dari permasalahan storage yang belum bisa diatasi dapat di pecahkan dengan cloud computing.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud teknologi cloud computing?
- Bagaimana implementasi cloud computing di bidang telekomunkasi?
C. Manfaat
a. Dapat mengerti tentang teknologi cloud computingb. Mengetahui manfaat dan implementasi cloud computing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Cloud computing
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer (�komputasi�) dan pengembangan berbasis Internet (�awan�). Cloud /awan merupakan metafora dari internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi. Sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (�di dalam awan�) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Untuk memberikan ilustrasi mengenai komputasi awan, sebaiknya dimulai dengan penjelasan dari struktur komputer tradisional.
Sistem komputer tradisional umumnya terbagi menjadi 3 lapisan :
1. Fisik / Infrastuktur (motherboard, CPU, memory, dll)
2. Sistem Operasi / Platform (Linux, Unix, Windows, dll)
3. Software / Aplikasi (Open Office, Microsoft Word, Adobe Reader, Firefox dll)
Perbedaan lapisan kedua dan ketiga adalah lapisan kedua menyediakan sebuah metode atau cara sehingga lapisan ketiga dapat berkomunikasi dengan efektif dengan lapisan pertama. Setiap hardware mempunyai metode akses yang berbeda, tanpa adanya OS, developer software akan terpaksa membuat versi dari programnya sebanyak jumlah hardware dimana softwarenya akan berjalan. Misal rutin dari prosessor intel akan berbeda dengan AMD sehingga tanpa OS, developer terpaksa membuat dua aplikasi (satu berjalan di intel dan lainnya AMD).
Pada cloud computing, lapisannya menjadi sebagai berikut :
1. Fisik / Infrastuktur: Sama seperti tradisional, tetapi disediakan oleh pihak ketiga. (Beberapa sumber akan mengatakan sistem operasi termasuk pada lapisan fisik)
2. Sistem Operasi / Platform: pada komputasi awan lapisan ini menyediakan lingkungan untuk membuat dan deploy software dengan mudah melalui browser (membutuhkan lebih sedikit kemampuan programming). Aplikasi diakses melalui internet
3. Software / Aplikasi : vendor menyediakan aplikasi bersifat web based yang siap pakai
- Komponen Cloud computing
Ada tiga komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut Velte (2010) yaitu clients, datacenter, and distributed servers.Ketiga komponen dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifik dalam menjalankan operasi komputasi awan. Konsep ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Clients
2. Datacenter
3. Distributed Servers
Komponen lain dari cloud computing adalah Cloud Applications memanfaat-kan cloud computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer. Cloud Platform merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi infrastruktur hardware dan software. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan.
- Layanan Cloud computing
1. Software as a Service (SaaS)
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application. Contoh model seperti ini sudah banyak :
o salesforce : Customer Relationship Management
o Yahoo : Email
o Google : Email, Google Doc
o Zoho : Collaboration Application
2. Platform as a Service (PaaS)
Disini, konsumen diberikan sebuah platform untuk pengembangan sampai implementasi sistem. Konsumen harus untuk membuat dan mengimplementasikan sistemnya sendiri. Umumnya tools untuk development disediakan dalam bentuk web application.
PaaS umumnya memiliki fitur sebagai berikut :
� Development tools berbasis browser internet
� Skalabilitas, access control, security, dan web service tersedia
� Integrasi yang mudah dengan aplikasi lain selama pada platform yang sama
� Tersedia connector untuk terhubung dengan sistem lain diluar komputasi awan.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Model ini hanya memberikan user aspek dasar dari computing seperti jaringan, storage, prosessor untuk computing. Infrastruktur komputasi awan sangat bergantung pada virtualisasi.
B. Implementasi Cloud computing
Implementasinya yaitu dengan menyediakan layanan sistem informasi yang terpusat, dengan artian data � data yang yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Lalu apa keuntungan cloud computing pada telekomunikasi? Berikut beberapa keuntungan cloud computing:
1. Masih jarangnya sumber daya manusia yang mampu mengelola sistem informasi secara menyeluruh di daerah-daerah. Dengan penggunaan teknologi cloud computing, masalah maintenancejaringan inti dan aplikasi inti dapat dilakukan ahli nya secara remote tanpa harus datang ke masing-masing daerah. Perawatan infrastruktur di lapanagan (daerah) hanya sebatas hardware dan software user serta koneksi ke jaringan internet saja.
2. Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) potensial yang tersebar di berbagai pelosok dan daerah memungkinkan untuk dijangkau dan diintegrasikan ke dalam suatu sistem e-commerce yang terintegrasi secara nasional melalui cloud computing.
3. Biaya investasi untuk implementasi cloud computing jauh lebih rendah bila dibandingkan implementasi infrastruktur sistem informasi secara menyeluruh untuk satu daerah (server dan client side)
4. Proyek Palapa Ring, program Desa Berdering dan Desa Pintar dari Kominfo merupakan langkah awal yang sangat baik untuk mengantarkan Indonesia menuju broadband economy, tinggal bagaimana tugas kita mengelola, menjaga dan memanfaatkannya dengan maksimal untuk mengoptimalkan potensi yang masih belum dioptimalkan ini. Penerapan cloud computing dinilai mampu menjadi trigger yang mempercepat geliat ekonomi yang berimplikasi pada meningkatnya daya beli masyarakat serta menarik minat investor.
Gambar 1
BAB III
KESIMPULAN
Dengan teknologi cloud computing pada telekomunikasi data dikumpulkan secara terpusat dan juga menciptakan peran baru untuk penyediaan layanan telekomunikasi dalam meningkatkan lalu lintas jaringan dan pemanfaatan, demikian dengan pendapatan transportasi. Dalam penyediian fisiknya, operator telekomunikasi memiliki kesempatan untuk mengekstrak dua aliran pendapatan dari fungsi yang sama. Yakni pengisian pengguna akhir untuk suatu tingkat kualitas layanan dan pengisian berbasis cloud untuk kualitas layanan.
REFERENSI :
1 Response to "Makalah Sistem Telekomunikasi"
Posting Komentar